ISLAM UMUM
NASR HAMID ABU ZAID KRITIK TEKS KEAGAMAAN
Menggali lembaran epistemologi sebuah tradisi agama melalui pendekatan ilmu-ilmu sosial dan humaniora modern tak selamanya mulus. Masalah sudut pandang dan interprestasi kembal menjadi titik pijak perdebatan intelektual yang belum kunjung usai, termasuk di Mesir. Setelah Thaha Husain, Amin Al-Khuli, Muhammad Ahmad Khalafullah, maupun Ali Abdul Raziq harus berhadapan dengan sebuah wewenang yang menyebut dirinya sebagai penjaga kemurnian tradisi, maka Nasr Abu Zaid, tokoh yang dikaji dalam buku ini, pun ikut memuai badai.
Tradisi dan modernitas kembali di pertaruhkan. Pandangan-pandangan kritisnya dianggap telah menodai keluruhan sebuah tradisi agung yang tak perlu diungkit kembali. Kritik wacana penyebabnya. Uniknya, Nasr Abu Zaid, yang dalam komunitas di sekitarnya ditolak, termasuk dikalangan para ulama Mesir otoritatif, justru mendapatkan apresiatif yang tak kalah besar di luar kampung halamannya, termasuk di kalangan para mahasiswa. Kendati ia harus diseret ke pengadilan dan diharuskan bercerai dengan istrinya karena telah dianggap keluar dari Islam, namun gairah intelektual tak pernah menyurutkan dirinya untuk berkarya.
Tidak tersedia versi lain