FIKIH [HUKUM ISLAM]
INSAN ILAHIAH
Manusia yang sempurna adalah yang mampu menghiasi dirinya dengan sifat-sifat ilahiah dan akhlak mulia. Dalam definisi logisnya, manusia adalah binatang yang bernalar. Maka, ketika manusia tidak mengadopsi sifat-sifat ilahiah, tidak menggunakan akalnya, maka ia hanya memiliki sifat kebinatangannya. Sebagaimana dinyatakan oleh Imam Ali bin Abi Thalib, "Adapun bentuknya adalah manusia, akan tetapi hatinya adalah binatang."
Akallah yang dapat membimbing manusia kepada bentuk ilahiahnya, yakni melalui tazkiyah an nafs (penyucian dan pembenahan jiwa). Tazkiyah an nafs merupakan sarana dan cara agar manusia dapat merobek "pakaian" kebinatanganya menuju "alam" Ilahi.
Namun, di dalam diri manusia selalu ada pertentangan antara akal dan jahal (kebodohan); masing-masing memiliki 75 bala tentara yang berusaha menguasai diri manusia. Setiap manusia hendakny membiarkan akalnya berkuasa atas dirinya, menghiasi dirinya dengan ketakwaan, dan membersihkan dirinya dari segala kefasikan. Dengan bimbingan akal, manusia dapat kembali kepada Allah, yang merupakan jalan satu-satunya untuk mendapatkan kesempurnaan.
Buku yang berjudul asli Syarh-e Hadits-e Junud-e Aql wa Jahl (Syarah Hadis Bala Tentara Akal dan Kebodohan) ini ditulis oleh seorang maestro besar irfan. Buku ini tidak sekadar memaparkan ilmu akhlak yang kosong dari muatan-muatan pembenahan akhlak, bukan hanya memaparkan resep ataupun metode pengobatan, melainkan merupakan obat bagi penderita penyakit akhlak. Dengan membaca dan mengamalkan apa-apa yang dipaparkan dalam buku ini, insya'Allah akal kita dapat berkuasa, kita dapat melepas "pakaian" kebinatangan, dan menjadi insan ilahiah.
Tidak tersedia versi lain