Text
SOSIOLOGI HUKUM ISLAM
Sudirman Tebba lahir di Bone (Sul-Sel), 31 Januari 1959. Menyelesaikan SD di Tanjung Jabung. Jambi, Tsanawiyah di Pesantren Al Masturiyah Tipar Cisaat, Sukabumi (Jabar), Aliyah di Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Meraih gelar Sarjana dari IAIN Syarif Hidayatullah (sekarang UIN) jakarta (1984). Peserta dalam International Institute of Islamic Though and Civilization, Kuala Lumpur, Malaysia (1992) dan peserta pada Distance Learning Institute, Jakarta (2000)
Ia aktif di berbagai organisasi: anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Humas Ikatan Alumni UIN Jakarta (2002-2005), Humas Majelis Nasional Korps Alumni HMI (KAHMI) (2000-2004), Litbang Pembina Imam Tauhid Islam (PITI/Persatuan Islam Tionghoa) (2000-2005).
Ruwayat pekerjaannya dimulai sebagai Reporter Harian Kompas (1983-1990), Wakil Redaktur Pelaksan Harian Pelita (1990-1992) dan Litbang Pemberitaan di ANTEVE (1993-sekarang)
Hingga kini ia telah menerbitkan beberapa buku antara lain: Islam Orde Baru (Tiara Wacana Yogya, 1993) Haji Pasca Perang Teluk (Srigunting, 1999), Islam Menuju Era Reformasi (Tiara Wacana Yogya, 2001) dan Islam Pasca Orde Baru (Tiara Wacana, Yogya, 2001)
Kajian hukum Islam dapat bersifat normatif dan dapat pula bersifat sosiologis. Buku ini memilih pendekatan yang kedua yaitu sosiologis.
Pembahasan buku ini menarik justru karena ia banyak membahas wacana kontroversial yang saat ini berkembang dan perdebatannya belum selesai.
Penulis buku ini nampaknya menyadari benar bahwa perkembangan sosial -teruatama bagi umat Islam, banyak yang "masa berlakunya" atau relevansinya telah tergeser. Yang menjadi soal apakah dengan pergeseran itu memang serta merta meninggalkan nilai substansi Islam? Disinilah peran buku ini menilai bahwa persoalannya justru terletak bagaimana agar antara substansi nilai (das sollen) di satukan dengan konteks pemberlakuannya (das sein) disisi lain dan berjalan secara sinergis atau malah bersintesis, sehingga Islam tetap tampil aktual dan relevan-menyejarah.
Tidak tersedia versi lain