Filsafat dan Perkembangan
MODERNISASI PESANTREN
Pesantren adalah lembaga yang unik dan mengaggumkan. Berbagai pihak menaruh harapan kepada dunia pesantren sebagai gerbong penarik perwujudan masyarakat yang madani. Institusi pendidikan yang mampu berperan dalam menyongsong masyarakat madani adalah institusi pendidikan yang mempunyai unsur perpaduan antara nilai keislaman, keindonesiaan dan keilmuan.
Perpaduan tiga dimensi itu dijadikan landasan filosofis dalam memodernisasi pendidikan Islam tradisional. Dengan modernisasi pesantren diharapkan mampu melahirkan output sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual. Lankah ini pada gilirannya akan melahirkan sumber daya manusia Indonesia masa depan yang mencerminkan kualitas civility sebagai prasyarat dalam masyarakan madani yang memiliki komitmen keislaman, keilmuan dan kebangsaan.
Namun ditengah optimisme terhadap pesantren di Indonesia, cendikiawan Muslim, Prof. Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur), ternyata secara konseptual menilai lembaga pendidikan Islam tradisional ini mengecewakan dan mulai meninggalkan akar sejarahnya.
Buku ini berupaya membedah secara tuntas akar kekecewaan dan kelemahan pesantren di Indonesia. Kritikan Cak Nur sebenarnya dalam rangka menemukan landasan filosofis yang lebih mendasar dan konstruktif guna menata kembali dunia pendidikan tradisional Islam Indonesia. . . . Cak Nur, perwujudan masyarakat madani merupakan tanggung jawab institusi pesantren. Karena itu pesantren seyogianya respon dengan perkembangan dunia modern dan memodernisasi pendidikan pesantren
Tidak tersedia versi lain