Filsafat dan Perkembangan
PEMIKIRAN MODERN DALAM SUNAH PENDEKATAN ILMU HADIS
Sunah yang diyakini sebagai dasar hukum Islam kedua oleh umat Islam, kini mendapat tantangan dari kelompok minorotas new modernism sunah atau yang disebut ingkar sunah modern akibat pemahaman liberal tanpa batas. Alasannya ialah demokratisasi berpikir. Bagi mereka, sunah dianggap sebagai ciptaan para ulama. Sunah tidak mengikat umat Islam, boleh diikuti dan boleh ditinggalkan; sunah membuat perpecahan di kalangan umat; pengamalan sunah membuat umat semakin mundur, dan seterusnya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa umat Islam menjadi maju dan sejahtera manakala meninggalkan sunah, dan umat Islam menjadi terbelakang karena mengamalkan sunah. Baginya beragama cukup dengan al-Qur'an, tidak perlu sunah. Pemodernan yang dilakukan kelompok ini bukan sekadar dalam pemahaman makna hadis dengan interpretasi yang sesuai dengan zamannya, namun hadis itu sendiri yang perlu diperbarui dengan cara dibuang atau ditinggalkan oleh umat Islam.
Buku Pemikiran Modern dalam Sunah: Pendekatan Ilmu Hadis ini melihat secara ilmiah pergulatan atau percaturan antara modernis sunah yang sesungguhnya dan new modernism sunah yang sekadar mencari popularitas. Studi pemikiran modern dalam sunah sangat penting bagi umat Islam dewasa ini, sehingga umat Islam tidak mudah terpikat oleh slogan dan aliran baru yang banyak bermunculan dewasa ini.
Pengarang buku ini dengan pendekatan ilmu hadis mengupas tuntas pemikiran modern dalam sunah sampai ke akar-akarnya, mulai dari ingkar sunah era Klasik hingga era Modern sampai new modernism sunah, sejarah dan sebab-sebab timbulnya pengingkar sunah di berbagai negara, serta berbagai alasan dan argumen yang mereka ajukan. Kemudian, dan yang paling penting ialah pembahasan tentang modernisasi sunah yang semestinya dalam Islam, teori pemodernan sunah, salah paham dan keraguan new modernism dan pemikirannya.
Tidak tersedia versi lain