Filsafat dan Perkembangan
ISLAMIC STUDIES DI PERGURUAN TINGGI
Pemetaan studi agama pada sisi normativis dan historisitas telah berhasil meberikan petunjuk dan peta (road map) bagaimana sesungguhnya ilmu-ilmu ke-Islaman dibangun. Namun demikian, sikap "berpur-pura" untuk dapat menanggalkan atau membuang sama sekali ketegangan (tension) antar kedua sisi tersebut tidaklah mudah atau bahkan mustahil.
Buku ini hadir dalam rangka mengurangi ketegangan yang seringkali tidak produktif dengan menawarkan gagasan paradigma keilmuan interkoneksitas. Paradigma ini menegaskan bahwa bangunan keilmuan apapun, baik keilmuan agama, sosial, humaniora, maupun kealaman tidak dapat berdiri sendiri to be single entity. Akan tetapi kerjasama, saling tegur sapa, saling membutuhkan, saling koreksi dan saling keterhubungan antar disiplin keilmuan akan lebih dapat membantu manusia dalam memahami kompleksitas persoalan kehidupan dan sekaligus upaya pemecahannya.
Kehadiran buku ini sekaligus mencairkan sekat-sekat tembok (stumbling block) antar berbagai pendukung ke ilmuan yang ada. Dan, secara epistemologis paradigma interkoneksitas merupakan jawaban terhadap kesulitan-kesulitan yang selama ini diwariskan, dirasakan dan diteruskan selama berabad-abad dalam peradaban Islam tentang adanya dikotomi umum dan pendidikan agama.
Tidak tersedia versi lain