Sejarah Islam dan Biografi
30 KISAH TELADAN 9
Mataram, di bawah Sultan Agung, mampu mengguncangkan kedudukan Kompeni, cikal bakal penjajah yang bercokol selama lebih dari tiga abad lamanya. Wilayahnya mencakup hampir seluruh Pulau Jawa. Sayang, Sulatan Amangkurat I, anak dan penerus Sultan Agung, bertolak belakang dengan ayahnya. Pada masanya, 6000 orang ulama di bantai hanya dalam tempo satu jam. Dia pula yang melestarikan upacara Mauludan, yang menjadi tradisi hingga sekarang. Apa sesungguhnya yang menjadi latar belakang ditradisikannya upacara itu?
Lina-entah nama sebenarnya, entah nama samaran-mempertnyakan: apa bedanya menjadi pelacur di dalam rumah tangga dan menjadi pelacur bebas. Pertanyaan itu tidak aneh, sebab yang mengemukakannya -Lina itu- seorang pelacur. Yang barangkali aneh ialah, betapa orang semacam Lina bisa menyadarkan laki-laki. Tentu bukan dengan nasihat, sebab dia sendiri yang butuh nasihat. Sayangnya sukar memasukan nasihat kedalam benaknya yang sudah ternoda. Tetapi, bagi Abdurrahman Arroisi yang aneh pun bisa menjadi wajar, dan masuk akal.
Itulah dua diantara ke-Tiga Puluh Kisah Teladan jilid 9 ini. Dan, seperti biasanya, semuanya dikisahkan dengan wajar. Sebagian merupakan kisah fiksi, sebagian lagi dipungut dari sejarah, seperti tentang Amangkur. . . dan tentang Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Sampai mana kebenaran Layang Syekh yang sering dibacakan dalam upacara sela-matan itu.
Tidak tersedia versi lain