Text
Sistem Keuangan Islam
Belajar dari sejarah runtuhnya sistem keuangan konvensional, maka perlu penataan ulang terhadap sistem keuangan yang hendak diberlakukan ke depan. Sistem keuangan sangat berkaitan dengan bagaimana stabilitas keuangan dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi suatu suatu negara. Dalam kontek Islam, sistem keuangan bukan hanya melulu pada bagaimana geliat keuangan pada pasar uang dan pasar modal. Namun, masih ada sektor keuangan lain yang turut andil dalam membangun stabilitas sistem keuangan dan ekonomi makro, yaitu sektor keuangan Zakat dan Wakaf.
Buku yang berjudul SISTEM KEUANGAN ISLAM: Prinsip dan Operasionalnya di Indonesia ini berupaya menguraikan bagaimana sektor keuangan yang berorientasi keuntungan dengan sektor keuangan basis sosial memberikan kontribusi pada kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro suatu negara. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi akan berujud secara riil. Sistem keuangan Islam tidak menginginkan pertumbuhan ekonomi palsu, apalagi pertumbuhan yang hanya dinikmati orang seorang dengan kepandaian manipulasi dan spekulasi yang dilegitimasi oleh sistem yang didesain pelakunya. Sistem keuangan syariah tidak bisa bermain-main dengan transaksi berisiko tinggi yang diambil oleh seseorang kalau beruntung dinikmatinya, tetapi kalau rugi di-bail out oleh orang lain atau rakyat. Sistem keuangan Islam harus sejalan dengan prinsip kesamaan, kebersamaan, keadilan dan kepentingan kemajuan dan kesejahteraan bersama. Sistem keuangan Islam tidak boleh mengandung sedikit pun hal-hal yang merusak keadilan dan kerusakan yang lebih besar. Pelaksanaan sistem ini harus dikontrol dan diawasi secara ketat oleh suatu lembaga yang memiliki integritas dan mampu menjamin bahwa semua aturan yang menjamin terlaksananya tujuan syariah, yaitu ‘kesejahteraan umat’ harus terjamin.
Tidak tersedia versi lain